Ada banyak cara untuk melepas penat dan mengurangi stres, di antaranya adalah berwisata alam. Mengunjungi tempat wisata alam seperti Dago Pakar merupakan pilihan yang tepat.
Di sana para pengunjung dapat menjernihkan pikiran sekaligus menghilangkan pikiran negatif sehingga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh.
Dago Pakar Ada Apa Aja?
Dago Pakar adalah kawasan hutan lindung sekaligus tempat wisata yang selalu ramai dikunjungi para pelancong, baik dari dalam maupun luar negeri. Kawasan wisata alam yang satu ini juga dikenal sebagai Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
Selain memiliki situs sejarah, tempat wisata yang satu ini juga menawarkan keindahan hutan pinus yang menenangkan dan menyejukkan, curug, dan spot wisata lainnya.
1. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda
Keindahan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda ini terbilang cukup unik bila dibandingkan dengan kawasan wisata hutan yang lain. Terdapat banyak pepohonan rimbun dan tinggi, mulai dari pohon pinus Meksiko sampai pohon Mahoni Uganda, di Taman Hutan Raya ini.
Banyaknya pepohonan tersebut memberikan kesan asri dan sejuk. Bahkan jika berjalan lebih jauh lagi, spot wisata alam lainnya, mulai dari Gua Jepang, bisa dinikmati juga. Sehingga, healing ataupun refreshing di kawasan wisata ini menjadi pilihan yang sangat tepat.
2. Museum dan Monumen Ir. H. Djuanda
Selain bisa menikmati keindahan alam, di kawasan ini juga bisa sekaligus mempelajari sejarah. Pasalnya, museum dan monumen ini yang dibangun dengan ukuran 8 x 10 m² memiliki fungsi untuk mengenang dan menghargai jasa dan perjuangan Ir. H. Djuanda.
3. Gua Jepang dan Gua Belanda
Berwisata alam sambil belajar sejarah, emang bisa? Tentu saja bisa, jika mengunjungi Gua Jepang dan Belanda. Pasalnya, kedua gua ini merupakan sisa peninggalan masa penjajahan Belanda dan juga Jepang.
Lokasi Gua Jepang dan Gua Belanda pun berada sekitar 600 meter dari pintu masuk Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda.
4. Penangkaran Rusa
Siapa sangka jika di daerah perkotaan Bandung terdapat penangkaran rusa? Tentu saja, penangkaran hewan yang satu ini hanya ada di kota Bandung, kawasan Tahura Ir. H. Djuanda saja. Selain itu, jenis rusa yang dikembangbiakkan adalah rusa tutul.
Baca Juga: Paket Wisata Karimunjawa
5. Curug Dago
Selanjutnya, ada Curug Dago yang tidak pernah sepi pengunjung. Curug Dago ini berasal dari aliran sungai Cikapundung yang mengalir dari Maribaya menuju Bandung. Salah satu penyebab curug ini bisa menarik perhatian para pengunjung adalah karena adanya peninggalan kerajaan Thailand berupa prasasti.
6. Curug Omas
Tempat wisata yang masih berada di kawasan wisata ini yang berikutnya adalah Curug Omas. Di curug ini, para pengunjung bisa menikmati indahnya air terjun tepat di atasnya. Pasalnya, terdapat jembatan yang digunakan sebagai jalur lintasan para wisatawan tepat di atas Curug Omas.
7. Maribaya
Salah satu rute yang bisa dilewati jika ingin mengunjungi kawasan wisata Maribaya adalah dengan melewati jalan setapak yang ada di kawasan Tahura Ir. H. Djuanda. Meskipun perjalanannya cukup jauh karena harus berjalan sepanjang 4 km, terdapat gazebo pada spot tertentu yang bisa digunakan sebagai tempat beristirahat.
8. Curug Lalay
Lalay merupakan bahasa Sunda dari kelelawar. Dinamakan Curug Lalay karena pada dinding gua yang berada dekat dengan curug tersebut terdapat banyak sekali kelelawar.
Curug Lalay juga merupakan spot wisata yang selalu ramai wisatawan. Para pengunjung disuguhi oleh keindahan air terjun dan kesejukan dari pepohonan tinggi yang rimbun.
9. Tebing Keraton
Tebing Keraton juga merupakan destinasi wisata alam di kawasan Dago Pakar yang selalu ramai pengunjung. Di sini, para wisatawan bisa menikmati keindahan alam dari atas bukit sejauh mata memandang. Ada juga spot-spot foto yang Instagramable dengan latar belakang pemandangan alam.
10. Dago Pakar Cafe
Selain tempat wisata, ada juga cafe dan coffee shop yang berada di kawasan ini. Mengingat bahwa hampir kebanyakan wisatawan yang datang merupakan kawula muda yang erat dengan kopi dan senja, maka tak heran jika terdapat banyak cafe di sana.
Adapun cafe dan coffee shop yang paling ramai dikunjungi adalah sebagai berikut:
- Kopi Tahura
- Asa’an Kopi
- Utara Cafe
- Cafe D’Pakar
- Atanapi Coffee Camp
Fasilitas
Pihak pengelola sudah menyediakan fasilitas yang memadai demi membuat para pengunjung merasa nyaman. Di antaranya adalah adanya toilet yang bersih dan cukup bagi para wisatawan yang berkunjung.
Selain itu, tempat parkir yang luas memberikan kenyamanan bagi pengunjung yang menggunakan kendaraan. Di kawasan ini juga terdapat mushola sehingga memudahkan pengunjung yang beragama Islam untuk mendirikan sholat.
Ada juga sarana olahraga yang bisa digunakan untuk bersepeda atau berlari. Para pengunjung bisa mendapatkan pengalaman baru karena berolahraga di kawasan hutan yang masih asri dan juga rindang.
Harga Tiket Masuk
Wisata alam memang bisa menjadi pilihan yang tepat untuk menghilangkan penat, menjernihkan pikiran, dan mengurangi stres. Salah satu wisata alam yang bisa dinikmati di area kota Bandung adalah kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.
Biaya masuk Dago Pakar terbilang cukup ramah di kantong. Bagi para pengunjung lokal, harga tiket masuknya sebesar Rp15.000. Sedangkan bagi pelancong mancanegara, biaya yang harus dibayar adalah Rp55.000.
Namun sayangnya, untuk parkir ada biaya tersendiri yang berbeda dengan tiket masuk. Biaya parkir untuk motor adalah Rp5.000, untuk mobil sebesar Rp10.000, dan untuk bus adalah Rp20.000.
Baca Juga: Lengkap – 22 Pilihan Tempat Wisata di Karimunjawa
Rute (Pintu Masuk)
Kawasan wisata alam ini berada di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda no. 99, Dago Pakar, Ciburial, Bandung Utara, Jawa Barat. Rute masuk ke destinasi wisata yang satu ini juga cukup beragam.
1. Pintu Masuk I dan II
Rute ini merupakan rute termudah. Pasalnya, rute ini bisa dilalui oleh kendaraan bermotor menuju Jl. Ir. H. Djuanda, lokasi kawasan wisata alam ini berada.
Jika tidak memiliki kendaraan bermotor, bisa juga menggunakan angkutan umum jurusan Dago atau Ciburial, dan mintalah untuk diberhentikan di pertigaan Dago Pakar. Setelah itu, bisa lanjut jalan kaki sepanjang 1 km atau naik ojek.
2. Pintu Masuk III
Rute ini bisa dilalui dengan menggunakan sepeda dan melewati perkampungan warga. Setelah itu, terus berjalan searah jalur pipa air yang ada di Dago Bengkok.
3. Pintu Masuk IV
Rute ini merupakan jalan termudah bagi warga Lembang karena tidak harus ke Dago terlebih dahulu dan bisa dilalui oleh kendaraan bermotor. Pintu masuknya pun lumayan dekat dengan Maribaya.
Dago Pakar Buka atau Tutup Jam Berapa?
Terdapat perubahan jam operasional setelah pandemi. Sehingga kawasan wisata yang ada di kota Bandung ini beroperasi mulai dari jam 08.00 sampai 16.00 saja.
Penutup
Mengunjungi kawasan wisata Dago Pakar tidak hanya bisa menikmati keindahan alamnya saja, tapi juga bisa sekaligus mempelajari sejarah. Tentu saja, masih banyak lagi yang bisa dinikmati di kawasan wisata alam ini.